Pengetahuan Seputar Ban Serep Mobil

Ban serep merupakan ban yang telah dipersiapkan sebagai cadangan apabila terjadi hal yang membuat ban utama tidak berfungsi dengan baik. Ban serep biasanya sudah dipersiapkan oleh pabrikan agar nantinya dapat digunakan sewaktu-waktu ketika perlu proses penggantian. 

Pada mobil-mobil tertentu seperti mini dan BMW contohnya, pabrikan tidak membekali ban serep pada kendaraan tersebut. Karena walaupun sudah bocor, ban utama tetap dapat digunakan hingga menempuh jarak 100 km lebih. Dengan kecepatan maksimal hingga 80 km/jam. Teknologi agar ban tetap dapat digunakan saat sudah bocor dikenal dengan nama Run Flat Tire.

Kembali pada ban serep. Seringkali ban serep bawaan pabrik sekarang memiliki ukuran yang lebih kecil dari ban utamanya. Berbeda dengan mobil yang dulu ketika baru ban serep bawaanya sama persis dengan ban utama. Sehingga terkadang timbul pertanyaan apakah alasan ban serep dibuat lebih kecil? Dan Amankan penggunaan ban serep lebih kecil tersebut?
ban serep mobil

Setelah kami cari alasannya, ternyata ada beberapa dasar alasan mengapa ban serep dibuat berbeda dengan ban aslinya. Berikut ini alasannya:
  • Untuk penghematan biaya sehingga dapat menekan harga jual. Sekarang persaingan produk mobil sudah sangat ketat, baik dalam hal fitur, kualitas hingga harga. Aspek harga seringkali menjadi faktor penting untuk memilih mobil bagi sebagian besar orang.
  • Mengurangi bobot kendaraan, berat kosong kendaraan tentu akan menjadi berkurang apabila komponenya dikurangi. Dengan bobot yang ringan maka akan membuat performa mobil menjadi lebih baik sehingga kinerja mesin tidak terbebani.
  • Penghematan ruang simpan, Tidak perlu diragukan lagi. Mobil dengan akomodasi luas saat ini menjadi idola bagi banyak orang. Sehingga pabrikan berusaha memberikan ruang yang lebih luas untuk penumpang dan barang. Dengan demikian memperkecil ukuran barang bawaan yang jarang diperlukan adalah salah satu solusinya.


Bagaimana dengan keamanan Ban Serep yang Kecil?
Ban mobil sebelum mobil diluncurkan tentu sudah melewati berbagai tes yang dilakukan pabrikan. Jadi sudah barang tentu, tes Keamanan merupakan hal wajib tidak boleh dilewatkan bagi produk mobil yang akan diluncurkan. Begitu pula dengan ban serep, tentu sudah menjalani test yang menjadi standar keamanan internasional. 

Namun setiap ban serep memiliki prosedur yang wajib dipatuhi oleh pengendara. Bila pengendara tidak mematuhi aturan tersebut, maka tentu akan menjadi hal yang berbahaya bagi keselamatan mobil, pengendara dan penumpangnya.

Bila anda tidak sempat membaca buku manual mobil, maka yang perlu anda perhatikan saat menggunakan ban serep adalah sebagai berikut:
  • Pada pengendaraan mobil menggunakan ban serep di jalan aspal maka kecepatan tidak boleh melebihi 60 km/jam
  • Untuk jaraknya pada umumnya tidak boleh melebihi 80 km. Artinya bila mungkin segera dikembalikan pada ban aslinya.

Tentu saja mobil dengan membawa jumlah penumpang berbeda akan berpengaruh terhadap penggunaan ban serep. Semakin banyak penumpang yang dibawa akan membuat jarak tempuh dan kecepatan mobil lebih dikurangi lagi. 

Saat mengganti Ban Asli dengan Ban Serep
Mengatasi ban mobil yang bocor paling mudah adalah dengan menggantinya dengan ban serep. Namun seringkali setelah proses penggantian. Ada hal yang terlupa padahal itu merupakan prosedur standart yang wajib diikuti. 

Tidak jarang ditemui kasus ban jatuh ke jalan setelah proses penggantian ban, padahal mobil sedang melaju. Parahnya lagi bila ban yang sedang digunakan lepas dari tempatnya. Agar tidak terjadi hal serupa maka perlu pengencangan dan pengecekan kembali sebelum mobil digunakan melaju.

Agar ban serep dapat berfungsi menggantikan ban utama dengan baik maka ban serep perlu dijaga kondisinya baik tekanan ban, kebersihan dan kondisinya. Bila kondisi ban sudah mulai rusak atau sudah masuk waktu ganti maka sebaiknya segera ditukar dengan ban baru.
Baca : Tips Memilih Ban Mobil yang Anda Butuhkan
Demikian tulisan kali ini, semoga bermanfaat.

Posting Komentar