Merawat Radiator Mobil dan Cara Mengganti Radiator Coolant
Merawat Radiator Mobil dan Cara Mengganti Radiator Coolant https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE0qMhYe-w8adFeQFbFyB0p4HF-evgsH05Ej3o5III9sX3iAagJoMHKe0U-A9yP3RhDcW9R5xzpoiMYQjoHtff3y0PMDDG1y9mr9aell-DNTWDY5nhYshSnQCgzO8F0xaHsGkEb8rWqUE/s72-c/radiator+coolant.jpg

Merawat Radiator Mobil dan Cara Mengganti Radiator Coolant

Radiator adalah komponen mobil yang bertugas mendinginkan suhu mesin untuk menjaga agar mesin mobil dapat bekerja secara optimal. Agar radiator tetap dapat bekerja dengan baik maka radiator perlu dirawat dengan rutin. 

Perawatan radiator tidaklah susah namun memerlukan sedikit ketlatenan. Saat ini radiator biasanya bekerja dengan bantuan air. Air radiator atau radiator coolant selain membantu kerja radiator juga dapat menunjukkan kondisi radiator. Agar kita dapat mengetahui kondisi radiator, kita dapat melihat air radiator melalui lubang tangki radiator.
radiator coolant

Beberapa hal yang dapat ditunjukkan melalui air radiator misalkan:
Air Berkurang 
Pada air atau coolant yang selalu berkurang setelah pemakaian mobil salah satu penyebabnya adalah Tutup radiator mengalami aus. Bila hal ini terjadi cukup mengganti tutup air tangki radiator.

Selain tutup radiator dapat juga karena radiator bocor, hal ini bisa menyebabkan air menetes keluar ketika mesin dihidupkan. Bila mesin dihidupkan dan terdapat jejak basah dibawah mobil sebaiknya segera diperiksa. 

Air Bergelembung terus
Pada saat mesin dihidupkan dengan tutup tangki radiator dibuka biasanya akan timbul gelembung namun sedikit atau bahkan tidak timbul, kemudian setelah mesin langsam gelembung ini berhenti. Bila terjadi demikian maka menunjukkan mesin masih normal. Namun bila terjadi sebaliknya, gelembung tidak mau berhenti dan bahkan bila mesin digas air menyembur keluar dari lubang tangki maka dapat dikhawatirkan terjadi kebocoran pada kompresi mesin.

Air Radiator Tidak Sirkulasi
Coolant bila tidak bersirkulasi bisa menyebabkan kondisi mesin memanas. Bila mesin memanas dan kondisi air radiator masih dingin atau menunjukkan perbedaan suhu yang jauh maka dimungkinkan karena air radiator tidak bersirkulasi akibat tersumbat kerak atau thermostat yang tidak bekerja.

Agar kita dapat meminimalisasi kerusakan dan menjaga radiator tetap awet maka kita perlu merawat dengan cara antara lain:
Mengganti air radiator secara berkala
Bila pemakaian kendaraan telah mencapai 20ribu Km atau air radiator sudah keruh atau menunjukkan warna cairan agak kekuningan maka sebaiknya air radiator segera diganti. Cara mengganti air radiator seperti berikut:
  1. Pastikan mesin mobil dalam keadaan dingin sebelum membuka penutup tangki radiator bagian atas, kemudian buka juga kran atau baut pembuangan air radiator yang terletak dibawah tangki radiator. Tunggu hingga air keluar semua.
  2. Pasang kembali dan kencangkan kran atau baut pembuangan air radiator bagian bawah. Buka baut pembuangan angin bila ada pada radiator. Isi radiator dengan air radiator (coolant) atau air bersih sampai airnya meluap pada pembuangan angin. Atau bila pembuangan angin tidak ada, pengisian sampai indikator air di lubang penutup tangki. 
  3. Nyalakan mesin mobil agar kipas radiator berputar dengan tetap membiarkan tutup radiator terbuka hingga temperatur mesin menunjukkan setengah.
  4. Pantau air radiator, bila turun dari indikator air di mulut lubang radiator tambahkan lagi sampai batas air. Setelah cukup tutup tangki radiator bagian atas.
  5. Periksa juga air cadangan radiator di reservoir tank, bila air sudah kotor maka sebaiknya diganti dan diisi kembali dengan air radiator baru. Setelah diisi kembali, tutup dengan rapat tangki air cadangan.

Bila air radiator jarang diperiksa sehingga berkurang atau kering maka dapat menyebabkan mesin mobil terlalu panas sehingga berhenti atau mati tiba-tiba. Hal ini dapat membahayakan terutama pada saat mobil di kendarai pada posisi melaju di jalan. Dengan merawat mobil dengan telaten maka dapat meminimalisir kerugian yang lebih besar.

Posting Komentar